resensi buku Teologi PB 1


Resensi Buku
(Thresia Ampulembang)
 Pendahuluan 

Buku  Teologi perjanjian Baru Mengungkap Siapakah Yesus Sebenarnya ditulis oleh Dr. Yan Antony ; editor : Drs. F. Thomas Edison, Wilhelmina K.M ; proofreader : Bestiana Simanjuntak ; setting/layout : Wilhelmina K.M ; desain sampul : Chrisna Bagus P ; cetakan pertama ; bandung ; penerbit : Kalam Hidup, tahun 2014 ; 131 halaman ; ketebalan buku 21 cm ; ISBN 978-602-7855-37-3.
Tujuan dari buku ini yaitu untuk menolong mahasiswa Teologi, juga masyarakat Kristen bahkan bagi siapa saja yang ingin mempelajari Teologi Perjanjian Baru dan ingin mengenal lebih dalam siapa  Yesus sebenarnya bukan dari indoktrinasi gereja. 
Deskripsi 
Teologi PB adalah pemikiran-pemikiran yang bermakna teologis dan spiritual, yang digali menurut konteks sejara PB pada waktu itu. Dengan kata lain, Teologi PB mempelajari pemikiran teologis yang ada di dalam PB berdasarkan konteks sejarah apa adanya. Meskipun Teologi PB selalu dikaitkan dengan konteks sejarah dan latar belakangnya, penekanannya lebih pada konsep Teologi yang terdapat dalam naskah atau dokumen PB yang berkaitan dengan tokoh tertentu sebagai sumber Teologi. Keberadaan injil sinoptik atau kitab Matius, Markus, Lukas dan Yohanes bukanlah hanya sebagai sebuah buku Teologi, melainkan sebagai kesaksian atas apa yang telah dilihat dan didengar, seperti yang telah dikemukakan. Injil sinoptik menyingkapkan ajaran Yesus hanya berupa intisarinya. Teologi PB muncul sebagai akibat serangan orang-orang dari luar yang menyatakan bahwa Yesus yang diceritakan dalam injil itu adalah rekayasa para rasul yang mengimani Yesus sebagai Mesias, Tuhan dan tokoh ilahi. 
Yohanes pembaptis adalah saksi pertama yang menolong kita untuk mengenal Yesus. Tema atau topik mengenai Yohanes Pembaptis sangat penting karena posisinya sebagai orang yang diutus lebih dahulu dari sang mesias. Allah sudah menubuatkan dalam PL bahwa seseorang akan diutus untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias. Bahkan dalam nubuat-Nya itu Allah berjanji akan datang melawat umat-Nya. Itulah sebabnya, diperlukan adanya seseorang yang berseru-seru untuk mengumumkan bahwa Mesias yang dijanjikan itu sudah datang.lokasi pelayanan Yohanes Pembaptis adalah di padang gurun Yudea, di sekitar daerah sungai Yordan, sehingga bisa didatangi oleh penduduk Yerusalem dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar sungai Yordan. Yohanes pembaptis adalah seorang nabi apokaliptis, seperti halnya nabi Daniel, Zakharia, dan maleakhi, yaitu nabi yang mengungkapkan zaman akhir. Pelayanannya tidak terlalu lama, kira-kira kurang dari satu tahun. Yohanes Pembaptis secara khusus telah disiapkan Allah untuk menjadi pembuka jalan bagi Sang Mesias. Ia dikandung dari pasangan yang rajin berdoa. Ia dibesarkan dalam lingkungan yang sangat ketat. Hidup sederhana, dan memiliki disiplin mental serta rohani dari kaum esensi yang menekankan hidup suci dan tekun membaca Alkitab PL.  Yohanes membaptiskan orang – orang yang datang untuk mengaku dosanya. Baptisan Yohanes dilakukan sebagai tanda pertobatan. Hal itu penting, yaitu untuk memberikan kepastian kepada mereka yang bertobat dan percaya akan datangnya Mesias, yang menjamin pengampunan dosa bagi mereka. Menjelang akhir masa pelayanan Yohanes, yesus datang dan meminta dibaptiskan. Yohanes tahu dan sangat yakin bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu. Namun, ia tidak diberi tahu Allah bawa kedatangan Mesias yang pertama itu bukan untuk menghukum atau mengadili umat manusia, melainkan untuk menebus dosa dan memperbaharui hati orang-orang percaya serta untuk mengutus orang-orang percaya sebagai saksi-saksi-Nya.
Baik Yohanes pembaptis maupun Yesus memberitakan bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat. Tema kerajaan Allah menjadi tema utama yang diajarkan Yesus dari awal sampai akhir. Di alam semesta ini hanya terdapat dua kerajaan, yaitu kerajaan Allah dan kerajaan iblis. Manusia yang tidak mau masuk kedalam kerajaan Allah berarti masih berada di dalam kerajaan iblis. Perkataan Yesus itu penuh dengan paradoks atau otoritas. Oleh sebab itu, Ia dapat membebaskan manusia dari sakit penyakit dan cacat fisik dengan kuasa mujizat. Mujizat-mujizat Yesus itu melebihi mujizat yang dilakukan oleh nabi-nabi. Yesus mengabarkan injil kepada orang-orang yang miskin, terbuang, serta orang-orang yang dianggap sampah masyarakat sehingga banyak dari antara mereka yang mau bertobat. Untuk memperoleh kebenaran itu, manusia harus diubahkan hatinya melalui penyangkalan diri dan oerendahan hati di hadapan Allah. Tema Allah sebagai Bapa adalah ajaran Yesus yang istimewa. Melalui tema itulah, Yesus memperkenalkan Allah sebagai Bap aitu sudah menjadi ciri istimewa agama Kristen. Pemikiran Allah sebagai Bap aitu kemudian berkembang hanya bagi sisa-sisa bangsa Israel yang setia kepada-Nya. Namun, bagi orang Israel, meskipun merasa bangga sebagai umat pilihan Allah, mereka tidak berani menganggap diri mereka driri mereka sebagai anak-anak Allah. Anak-anak Allah seharusnya menjadi garam dan terang dunia seperti yang dikehendaki Yesus, yaitu berfungsi sebagai pencegah kebusukan dan menerangi orang-orang yang berjalan dalam kegelapan melalui cahaya yang dipancarkan oleh mereka. 
Gelar Yesus sebagai Mesias adalah gelar yang menentukan, baik bagi Israel maupun bagi segala bangsa. Dalam hal itu, Allah berjanji akan datang mengunjungi umat-Nya melalui diri Sang Mesias untuk menebus, menyelamatkan, dan menggembalakan umat-Nya sendiri seperti seorang gembala yang sedang menggembalakan domba-domba-Nya. Dalam PL, istilah “yang diurapi” ditunjukkan kepada para imam, raja, dan nabi. Misalnya, sebelum menjabat sebagai imam, mereka harus diurapi denga minyak khusus lebih dahulu. Tokoh Mesias muncul dalam Mazmur tanpa nama penulis. Adapun yang beredar di kalangan Farisi menyebutkan bahwa tokoh Mesias itu sebagai Raja keturunan Daud yang akan mendatangkan Kerajaan Allah di bumi. Meskipun gelar anak Allah itu sudah berakar dalam PL, hal itu ternyata masih menjadi batu sandungan bagi bangsa Israel pada zaman Yesus. Apalagi, sebelumnya mereka sudah menganut paham monoteisme ketat yang dipengaruhi filsafat Aristoteles, dan itu telah merasuk para teolog Yahudi sehingga mereka tidak bisa menerima pernyataan bahwa Allah mempunyai anak. Mesias yang dijanjikan itu ternyata mempunyai gelar-gelar ilahi, dan gelar anak Allah itu sudah dikenal dalam dalam PL, tetapi dengan arti yang berbeda. 
Istilah eklesia dalam Bahasa Yunani berari memanggil keluar. Dalam PB, istilah eklesia itu merujuk pada gereja atau jemaat Kristen. Dalam injil sinoptik, hanya Matius yang memakai istilah itu, yaitu dalam matius 16:18 dan 18:17. Namun, pengertian gereja menurut Yesus tidak hanya dalam istilah eklesia. Yesus meletakkan dasar-dasar dari gereja yang benar, yaitu komunitas murid-murid-Nya yang seperti domba-domba yang selalu mengikuti gembala dan komunitas yang menikmati kehadiran Yesus meskipun komunitas itu kecil hanya dua atau tiga orang yang berkumpul dalam nama Yesus.
Refleksi dan Rekomendasi
Melalui buku ini, mengenai pandangan Yan Antony tentang siapakah Yesus sebenarnya telah sangat jelas dipaparkan dalam bagian buku ini. Buku ini adalah buku yang ditulis dan didasarkan pada studi Alktab secara keseluruhan dan juga studi kepustakaan yang menyangkut biblika, baik perjanjian lama maupun perjanjian baru. Jadi kita dapat melihat dengan jelas siapa Yesus dan banyak hal lainnya tanpa ragu karena buku ini ditulis berdasarkan Alkitab.
Dari buku ini Mengungkapkan siapakah Yesus sebenarnya kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul seperti Siapakah yesus sebensrnya?. Melalui analisis yang telah dilakukna oleh para pakar Teologi yang berkompeten dibidang mereka serta melskukan studi mengenai ALkitav yang kompherensif tentang kerejaan Allah, Kehadiran dari Yohanes pembabtis, gelar-gelar yang diberikan kepada Yesus, dan karya Yesus selama ia berada di dunia ini, siapa yesus yang sebenarnya itu akan Terungkap. 
Kelebihan dari buku ini yaitu buku Mengungkapkan Siapakah Yesus Sebenarnya ditulis menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti sehingga akan sangat gampang dimengerti apalagi oleh pemula yang ingin belajar. Kemudian dalam buku ini juga menampilakn poin-poin yang dapat kita pahami dengan mudah. 


Postingan populer dari blog ini

makalah pendampingan pastoral terhadap orang yang memiliki akar pahit